Foto ini diambil tahun 2016, kali kedua saya menginjakkan kaki di negara berikon singa itu. (Foto: Bob Toh)
Singapura dan Malaysia bisa jadi dua negara terpopuler destinasi wisata luar negeri bagi orang Indonesia. Selain karena jaraknya dekat, kuliner dan suasana kota dua negara tersebut juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pelancong.
Setiap negara memang memiliki ciri khas tersendiri.
Singapura terkenal akan kebersihan kotanya dan ketertiban warganya dalam
menjalani aktivitas sehari-hari. Sedangkan Malaysia terkenal dengan menara
kembar paling tinggi di dunia yang berada di Kuala Lumpur.
Nah, berikut cerita saya tentang perjalanan singkat selama
tiga hari mengunjungi dua negara jiran tersebut.
Short Trip at The Weekend, Why Not?
Nggak ada salahnya kita mengambil rehat sejenak dari
kegiatan kita yang seabrek-abrek. Peneliti mengatakan, seorang pekerja atau
karyawan harus mengambil waktu cutinya barang sejenak untuk menyegarkan kembali
pikirannya. Ini akan membuat kita bekerja lebih efektif.
Rajin-rajinlah berseluncur di dunia maya untuk mencari tahu
tentang harga tiket dan tanggal yang diinginkan. Saran saya, pilihlah tanggal
low season. Hindari tanggal-tanggal yang berdekatan dengan hari libur
internasional maupun nasional karena bisa dipastikan harga tiket akan melambung
tinggi. Kalau Anda ingin menikmati liburan di saat akhir pekan, pesanlah tiket
minimal enam bulan sebelumnya.
Misalnya seperti yang saya lakukan saat akan mulai
perjalanan pada tanggal 19-21 Mei 2017 lalu. Saya selalu browsing tiket sejak
bulan November 2016 dan akhirnya menemukan tiket murah pada Januari 2017.
Saya melakukan pemesanan tiket melalui aplikasi dan selalu
cek di tanggal yang saya inginkan. Saya memilih perjalanan ke Kuala Lumpur
namun transit di Singapura karena saat itu saya melihat harga tiketnya cukup
murah.
Itinerary-nya sebagai berikut:
Jumat, 19 Mei 2017: Tiger Air CGK 11.50 - SIN 14.40
Sabtu, 20 Mei 2017: Tiger Air SIN 07.35 - KUL 08.40
Minggu, 21 Mei 2017: Malindo Air KUL 20.30 - CGK 21.35
Jadi, bisa dibilang saya transit selama kurang lebih 18 jam
di Singapura. Berapa biayanya? Menurut saya murah, saya hanya menghabiskan uang
sekitar Rp 988.719 pulang-pergi (PP).
Menurut saya, nominal sebanyak itu sepadan dengan transit 18
jam di Singapura dan saya bisa keluar bandara untuk jalan-jalan di pusat kota
Singapura yaitu di Orchard Road.
Setelah transit di Singapura, saya memutuskan untuk menginap
di bandara Changi. Di Terminal 2, Anda bisa tidur di mana saja termasuk taman
buatan yang ada di beberapa titik atau kursi-kursi panjang yang bisa Anda
gunakan untuk tidur. Yah, memang tak senyaman di hotel sih, tapi daripada Anda
terlambat, lebih baik tidur saja di bandara. Hehehe... Jangan lupa pasang alarm
ya supaya tidak kesiangan.
Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur. (Foto: Diah A,R)
Keesokan harinya saya berangkat ke Kuala Lumpur dan berada
di sana selama dua hari satu malam. Saya sengaja memesan tiket pulang ke
Indonesia di malam hari agar saya lebih puas di KL sampai Minggu sore.
Di tulisan berikutnya, saya akan menulis lebih rinci
perjalanan saya selama tiga hari dua malam di Singapura dan Kuala Lumpur ya..
ana kang dagang sega jamblang bli jeh...
BalasHapuswaduhh.. hahha.. durung nemu ya..
Hapus